0

Ketakutan terbesar (Vol. 1) Cerita mengenai situasi yang dialami Dunia karena Virus Corona / Covid-19. Perjalanan menacapai Cita-citaku

Hai semuanya 

Pada waktu ini Negara kita, Indonesia sedang dilanda ketakutan yang amat besar. Tidak hanya negara kita saja yang dilanda ketakutan ini. Ketakutan yang membuat negara ini gentar adalah Virus Corona. Walaupun sekecil itu tapi bisa membuat negara kita gentar. Nah..... karena itu Pemerintah menghimbau agar kita masyarakat Indonesia tetap berada di rumah. Belajar di rumah, beribadah di rumah, dan beribadah di rumah, semua serba di rumah untuk memutus mata rantai Virus Corona ini. Kalau di rumah bosan, saya ada solusinya. Kalau di suruh baca kan pasti gak suka, tapi kalau ini baca di gadget. Kebetulan ini bacaannya sesuai dengan masalah yang kita hadapi sekarang. Ini bacaannya:

Pertarungan Terbesar
Vol. 1


Di pagi yang cerah, para burung bernyanyi mengiringi hari ini para daun telah berguguran untuk menyambut aktivitasku untuk menyelamatkan yang hilang. Aktivitas dijalakan seperti biasa dan aku juga melanjutkan pekerjaanku. Matahari tetap menyinari hari yang indah ini. Ayam berkokok menandakan hari telah menyambut. Tiba-tiba sesuatu menyapu mereka dari hadapanku. Entah apa yang membuat mereka hilang dari sini, seakan dunia kehilangan sesuatu yang membuat bahagia. Setelah ku telusuri, aku pun menemukannya. Namanya virus Corona. Aku pun berlari menyusuri lorong itu kembali masuk ke ruangan para pasien. Hal ini telah mengguncang dunia oleh sesuatu yang kecil tetapi pengaruhnya besar. Aku pun bergumam dan memandangi langit sambil berkata, “Seandainya aku telah melakukan penawarnya, duniaku tidak begini. Aku harus berjuang untuk bangsaku ini, entah bagaimana nasib mereka di masa yang akan mendatang kalau aku tidak menindak lanjuti pekerjaanku ini” Aku pun langsung melanjutkan pekerjaanku itu dengan memakai jubah berwarna putih dan temannya. Siang pun berlalu tetapi aku tetap mengerjakannya. Disampingku terdapat banyak yang menolongku. Mereka menyemangatiku dengan menolongku dalam menghadapi banyak persoalan ini. “Hampir habis tenagaku dalam menolong mereka tetapi aku akan semangat dan tidak akan pernah putus asa.”, kataku. Ayo semangat dok!!!”, ucap mereka. Waktu berjalan dan aku tetap disana. Menanti sampai ini telah selesai. Melihat mereka kesakitan aku pun memiliki rasa empati dengan merawat dan menyembuhkan mereka. Disini kami sudah bekerja keras untuk menyebuhkan mereka yang sakit tetapi mereka yang sehat tidak mau bekerja sama dengan kami. Banyak pasien telah menunggu kami tetapi mereka menghambat kami. Mungkin ini adalah labirin yang bumi berikan kami semua untuk bisa bekerja sama untuk mencari jalan keluar. Aku berpikir sejenak kembali mungkin ada kunci yang tersembunyi dibalik semua ini. Aku berkata kepada teman-temanku, “Kita harus berjanji tidak ada yang melanggar aturan karena pasti ada pintu yang terbuka.” Lalu aku berdiam diri dan memandangi pasien yang sedang tidur. Lalu seakan-akan jiwaku berpindah kepada pasien itu. “Dimana aku ini? Tampaknya di suatu tempat yang asing.”, kataku. Aku melihat disekitarku banyak pepohonan dan gunung-gunung disini. Petualangan baru dimulai. Lalu aku berjalan kearah pepohonan yang tinggi dan aku mendengar suara aneh dan berkata, “Selamat datang di sini, dok! Di sini kau harus menyelesaikan misi barumu yaitu kamu harus menemukan 4 permata di hutan ini dan kau harus menyelesaikannya! Aku akan memberimu teman yang akan membantumu di dalam perjalanan. Tetapi kau akan menemukan banyak tantangan dan halangan di tengah jalan. Ha ha ha…….” Lalu sebuah kertas jatuh dari langit. “Hebat sekali!”, kataku. Aku pun membuka kertas itu dan………. “Hah, kosong!!!! Seharusnya ada peta disini” Aku pun melihat kertas itu di segala arah. Seketika itu juga gunung meletus dan aku langsung memasukkan kertas itu ke kantongku. Aku pun berlari dan melihat suatu rumah tua yang berada di tengah hutan. Aku pun mengetok pintu itu. “tok tok tok”. Setelah itu keluar anak panah dari lubang pintu. Dengan sangat lincahnya aku menghindar. “Huft…….hampir saja aku kena.” Lalu pintu terbuka. “Siapa kau?”, kata orang di dalam rumah itu. Aku pun berdiri dan berkata, “Aku dokter yang telah masuk di dunia ini. Aku tidak tahu dimana aku.”Kata orang itu kepadaku “Oh…… Silakan masuk” Aku pun memasuki rumah itu dan




memandanginya. Lalu aku pun berkata kepada orang itu, “Sebenarnya di tengah jalan aku menemukan suara aneh dan aku menemukan peta ini. Katanya aku akan menemukan teman yang akan membantuku di sini.” Orang itu menjawab, “Hah! Gramula?” Lalu aku bertanya, “Siapa itu Gramula?” Dia pun menjawab sambil memukul meja, “Dia adalah seorang penjahat terkenal yang sudah pernah kukalahkan sebelumnya. Kebangkitannya itu menjadi pertanda bahwa sesuatu telah terjadi. Dia adalah raksasa kelelawar. Pasukannya sangat banyak!” Aku pun berpikir sejenak, mungkin ini adalah mimpi tapi ini sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya! Lalu aku pun bertanya kepada orang itu, “Omong-omong siapa namamu? Apakah kau bisa membantuku dalam misiku?” Dia pun menjawab pertanyaanku, “Namaku Ramigon. Oke, kali ini aku akan membantumu.” Setelah itu, kami langsung menyiapkan peralatan dan siap dalam menghadapi misi. Disaat kami keluar dari rumah, kantongku mengeluarkan kertas dan menunjukkan tempat pertama yang akan kami tuju. “Oh ini petanya.”. kataku. Peta tersebut menunjukkan kearah barat. “Ayo kita kesana!”, ajakku. Dia pun menjawab, “Tunggu sebentar! Akan ada tantangan disini! Jangan Terburu-buru dulu!” Lalu pohon-pohon membentuk sebuah labirin dan terdapat kunci untuk bisa memasuki labirin tersebut. Suara aneh pun kembali datang dan terdapat banyak singa di belakang mereka. “Bagaimana ini! Kita harus memecahkan kunci untuk bisa masuk”, ucapku. Dia pun menjawab, “Pecahkan kunci itu selagi aku melawan singa-singa ini”
Aku pun mencoba untuk menjawab kunci labirin itu. Aku mencoba mengingat-ingat jawabannya. Lalu aku teringat dengan masalah yang pernah aku lewati di kenyataan. Aku pun dengan mudahnya menjawab kunci itu dan memegang tangan temanku itu masuk ke dalam. Aku dan temanku masuk dan mencari jalan keluar. Ketika kami sudah menemukan jalan keluar, terdapat batu permata pertama yang berwarna merah yaitu kekuatan. “Hore! Kita sudah mendapatkannya ”, kataku. Dia menjawab, “Ayo kita lanjutkan!”
~ Kita akan lanjutkan ke bagian 2 ~

Nah sudah cukup sampai sini saja ya!!! Kita sambung ke Volume ke-2 



Dah!!!!
Terima kasih atas perhatiannya
Tuhan memberkati

0 comments:

Posting Komentar

Ada apa?